Kamis, 29 April 2010

Penyebab Libido Rendah Wanita

Wanita terkadang kurang mempunyai ketertarikan seksual meskipun dalam suasana yang menggairahkan. Ada alasan baru yang mungkin bisa menjawab pertanyaan kenapa beberapa wanita memiliki hasrat seksual yang rendah.

Peneliti menyebutkan, wanita dengan libido rendah memiliki perasaan bersalah dan malu saat terangsang. Perasaan itulah yang menurunkan hasrat seks wanita.

Berbeda dengan pria yang biasanya terangsang secara fisik dan mental bersamaan, otak wanita lebih rendah dalam merespons rangsangan fisik.

Peneliti juga menyebutkan bahwa beberapa wanita tidak sadar saat dirinya terangsang. Ternyata alasannya adalah perasaan bersalah dan malu yang memasuki pikiran wanita.

"Banyak wanita yang merasa bersalah dan malu saat terangsang. Rangsangan seksual yang mereka dapat akan direspons oleh fisik dan mental tidak pada waktu yang bersamaan, sedangkan pria sebaliknya. Itulah yang menyebabkan pria memiliki nafsu seks lebih tinggi daripada wanita," jelas Meredith Chivers dari Queen's University in Kingston, Kanada seperti dilansir Telegraph, Jumat (8/1/2010).

Dalam studinya, peneliti menganalisis 132 studi tentang efek rangsangan seksual terhadap respons fisik dan mental 4.000 pria maupun wantia yang pernah dilakukan selama 40 tahun ke belakang. Partisipan diberi stimulan erotis dan fantasi seksual seperti gambar-gambar atau film porno.

Beberapa pertanyaan pun diajukan setelah partisipan diberi rangsangan-rangsangan tersebut. Sebuah mesin yang mengukur aliran darah pun dihubungkan pada tubuh partisipan untuk mengetahui respon fisik maupun otak saat terjadi rangsangan seksual.

Studi yang dimuat dalam Archives of Sexual Behaviour Journal ini menunjukkan bahwa otak dan tubuh pria selalu berbanding lurus dalam merespons rangsangan seksual. Sedangkan wanita cenderung tidak konsisten karena antara otak dan fisiknya tidak memberikan reaksi yang sinkron saat terjadi rangsangan.

"Meskipun secara fisik wanita merasa terangsang, tapi perasaan malu dan bersalah lebih banyak mendominasi dan membatasi otak mereka. Akibatnya respons yang dihasilkan terhadap rangsangan itu pun menjadi tidak maksimal dan akhirnya tidak memberikan kepuasan seksual bagi pasangannya," ujar Chivers.

Fakta ini menunjukkan bahwa secara psikologis wanita punya masalah dalam merespons rangsangan seksual. Pengobatan secara spesifik untuk meningkatkan kemampuan respons seksual di otak sepertinya dibutuhkan kaum wanita yang libidonya rendah.

Kamis, 22 April 2010

Penggunaan Sex Toy di Kampus Dianggap Tidak Sehat

Niat ingin melakukan survei tentang penggunaan alat bantu seks (sex toy) di kampus, para peneliti yang sebagian merupakan mahasiswa kesehatan di Duke University malah diprotes. Studi tentang sex toy dianggap memicu tindakan yang kurang sehat.

Para peneliti dari Duke University merekrut beberapa mahasiswi di Duke University untuk mengikuti penelitian tentang penggunaan sex toy. Partisipan yang mengikuti studi harus wanita berusia minimal 18 tahun dan mau melakukan percakapan seksual dengan peneliti maupun partisipan lainnya.

Studi dilakukan dengan menggunakan konsep sebuah pesta dimana terdapat banyak sex toy. Partisipan lalu diminta untuk menjawab kuesioner tentang perilaku seksualnya dan masuk ke dalam suatu laboratorium untuk menggunakan alat bantu tersebut bersama dengan partisipan lainnya selama satu jam.

Satu bulan kemudian, partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tahap kedua. Setelah studi selesai, partisipan akan mendapatkan bingkisan dari produsen alat bantu tersebut dan juga kesempatan untuk membeli alat bantu itu dengan harga promosi.

Berdasarkan hasil studi tersebut, diketahui bahwa rata-rata partisipan pernah memakai alat bantu seks dan sering melakukan masturbasi dengan vibrator atau semacamnya.

Partisipan juga mengaku lebih senang dan aman menggunakan sex toy ketimbang harus melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang mungkin memiliki penyakit menular.

Sebagai ketua dari the Duke Catholic Center, Joe Vetter menganggap studi tersebut sangat mengganggu. Ia pun segera menghubungi peneliti dari Duke University dan melakukan protes atas studi yang dilakukannya.

"Saya hanya kasihan pada pelajar yang ikut studi itu. Mereka sedang dalam masa perkembangan. Saya rasa dengan adanya alat bantu seks itu membuat mereka dan wanita lainnya di kalangan kampus cenderung memilih masturbasi daripada berpasangan. Dan itu tidak sehat untuk hubungan mereka nantinya. Menikah lebih sehat daripada melakukan seks sendirian," ujar Vetter seperti dilansir Health, Kamis (12/11/2009).

Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa universitas memang menyarankan pemakaian sex toy sebagai alternatif untuk menghindari perilaku seks menyimpang dan juga mencegah penularan penyakit IMS (Infeksi Menular Seksual) di kalangan kampus

Kamis, 15 April 2010

Nonton Bioskop Sambil Ngemil Popcorn Timbun Banyak Lemak

Camilan popcorn kerap dianggap sebagai camilan yang rendah kalori. Tapi peneliti menemukan camilan popcorn yang dimakan bersama minuman di dalam bioskop terutama di Amerika memiliki kalori yang setara dengan 3 hamburger ukuran tiga perempat.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Center for Science and Public Interest (CSPI) ditemukan bahwa popcorn ukuran sedang dan minuman pendampingnya rata-rata memiliki 1.160 kalori.

Jumlah ini cukup tinggi karena popcorn hanyalah makanan selingan bukan makanan pokok. Sementara kebutuhan kalori orang dewasa rata-rata 1.800-2.000 kalori.

Bayangkan dengan makan popcorn dan minumnnya, hampir tiga perempat kebutuhan kalori terpenuhi padahal makanan itu tidak mengenyangkan. Bahkan makan popcorn berbagi juga sama artinya dengan mengonsumsi lemak jenuh sehari penuh.

Ahli gizi senior CSPI Jayne Hurley mengatakan kebiasaan-kebiasaan kecil yang dilakukan masyarakat Amerika malah membuat mereka sulit mempertahankan berat badannya.

"Siapa yang menyadari ketika hanya menonton film di bisokop dan makan popcorn nilai kalori yang ditimbun sangat banyak," kaya Jayne seperti dilansir dari Telegraph, Jumat (20/11/2009).

Penelitian yang dipublikasikan dalam Nutrition Action Healthletter juga menemukan bahwa camilan Reese's yang banyak dijual di bioskop Amerika memiliki kandungan kalori 1.160 dan 35 gram lemak jenuh yang setara dengan makan 16 ons steak dan kentang panggang mentega.

Popcorn seperti menjadi makanan wajib ketika nonton bioskop. Kalori yang tinggi karena rasa manis dan asin yang digunakan ditambah pemakaian minyak kelapa untuk memasaknya. Belum lagi penambahan mentega atau margarin yang memberikan kontribusi tinggi kalori dan lemak.

Kamis, 08 April 2010

Membedakan Orgasme Asli dan Palsu

Orgasme wanita selalu jadi bahan penelitian yang tak ada habisnya. Sifat wanita yang tidak seekspresif lelaki kadang membuatnya terjebak tak bisa menikmati seks. Tapi ada beberapa wanita yang pura-pura orgasme untuk menyenangkan pasangannya.

Jalan yang harus ditempuh wanita untuk mencapai puncak itu umumnya lebih lama dibanding pria, sehingga tidak jarang mereka menghentikan hasratnya di tengah jalan dan mengaku sudah orgasme demi pasangannya. Diduga hampir 2/3 wanita sering mengaku pura-pura orgasme. Padahal pura-pura orgasme memberikan efek negatif ke kesehatan psikisnya.

Bagaimana membedakan orgasme asli dan palsu dari wanita?

"Orgasme itu tidak bisa dibuat-buat, bodoh jika ada wanita yang pura-pura orgasme," ujar seksolog Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, SpAnd, FAACS ketika dihubungi detikHealth, Senin (25/1/2010).

Begitu pula pria, menurut Prof Wimpie, seharusnya bisa merasakan mana yang orgasme palsu dan asli. Kunci utama untuk mengetahui orgasme yang benar-benar terjadi adalah adanya kontraksi (denyutan yang mengeras) di vagina dan otot-otot ritmik.

"Kontraksi ini tidak bisa dibuat-buat, geraknya spontan dan sangat bisa dirasakan pria," jelas dokter yang mendapatkan gelar seksolog dari University of Washington, Amerika Serikat tersebut.

Bisa saja kata Prof Wimpie, si wanita melakukan gerakan-gerakan agar terlihat seperti orgasme tapi itu bukan gerakan akibat kontraksi. Berpura-pura menjerit juga bisa saja dilakukan wanita agar terlihat seperti orgasme.

Penulis seksologi Secrets For Creating Maximum Sexual Experience, Lina Tiwa seperti dilansir dari articlebase menuturkan ada beberapa faktor yang membedakan antara orgasme nyata dan orgasme palsu.

"Anda harus curiga jika setelah melakukan seks, ia (wanita) memiliki energi dan langsung memakai pakaiannya. Orgasme nyata sangat melelahkan seperti halnya laki-laki. Seharusnya dia berbaring, terengah-engah atau hanya lelah selama beberapa menit," ujar Tiwa.

Ketika seorang wanita merasakan sensasi yang sangat luar biasa pada saat orgasme, ia akan melengkungkan badannya, suaranya mengerang dan mengeluarkan desahan yang sangat menggoda.

Menurut Tiwa, ciri-ciri umum wanita mengalami orgasme yang nyata adalah putingnya akan mengeras (95% puting perempuan mengeras saat orgasme). Dada, wajah dan payudara akan memerah. Terasa kontraksi di vaginanya, paha akan bergetar, tubuhnya akan memanjang tak terkendali dan akan mengeras tanpa sadar selama orgasme.

Prof Wimpie mengatakan jika wanita tidak mencapai orgasme maka kesalahannya tidak hanya di pihak wanita. "Bisa jadi karena suaminya sulit ereksi," katanya.

Masalah orgasme wanita menurut Prof Wimpie sangat mudah diselesaikan dengan melakukan komunikasi yang baik dengan pasangannya. "Hampir semua pasien saya yang mengalami masalah seperti ini akhirnya bisa terselesaikan, kecuali masalahnya ada di pria," katanya.

Wanita yang tidak mencapai orgasme menurutnya ada yang berpengaruh negatif ke psikisnya seperti menjadi sering marah, pemurung atau susah tidur.

Kamis, 01 April 2010

Konsumsi minuman berenergi berlebih bisa ganggu ginjal

Anda penggemar minuman berenergi? Jika ya, hati-hati saat mengkonsumsi minuman penambah tenaga tersebut. Konsumsi yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pada ginjal dan liver.

"Misalnya, dalam sehari minum sampai 10 kali dalam waktu panjang bisa merusak ginjal dan livernya," kata pakar kesehatan gizi klinis Fakultas Kedokteran UI, Dr Samuel Oetoro.

Hal itu disampaikan dia dalam seminar bertajuk, 'Kiat memilih minuman energi yang aman bagi kesehatan', di Hotel Atlet Century, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (31/3/2008).

Mereka yang gemar meminum minuman berenergi, kata Samuel, haruslah mengimbanginya dengan berolahraga dan memakan makanan yang bergizi. Meski demikian, pengkonsumsi minuman energi juga tetap harus waspada saat mengkonsumsi minuman itu.

"Ada kandungan yang berbahaya yang tidak boleh dikonsumsi," imbuh dia.

Kandungan yang mengandung zat pengawet, pewarna, perasa dan pemanis yang tidak dianjurkan merupakan zat-zat yang berbahaya bagi pengkonsumsi minuman bertenaga ini. Dia menambahkan, konsumsi minuman berenergi tetap harus memperhatikan dosis yang tepat.

"Maksimal 3 kali seharilah," pungkas pengajar konsulen gizi klinis FKUI ini.