Sabtu, 03 Juli 2010

Rajin Beres-beres Bareng, Rajin Pula Aktivitas Seksnya

Pasangan yang lebih sering melakukan pekerjaan rumah tangga bersama-sama akan memiliki frekuensi hubungan seksual yang lebih tinggi dibanding pasangan yang menyerahkan urusan rumah tangga pada pembantu. Peneliti menyebutkan, tak perlu obat penambah libido lagi jika sudah begitu.

Pekerjaan rumah tangga ternyata bisa berfungsi sebagai penambah hasrat seksual pasangan. Hal itu terbukti dalam studi ilmiah yang dilakukan oleh para peneliti dari Montclair State University, New Jersey dan Arizona State University.

Dalam studinya, peneliti melakukan survei terhadap hampir 7.000 pasangan dan menanyakan beberapa hal tentang kebiasaan mengerjakan tugas-tugas dalam rumah tangga serta seberapa sering mereka melakukan hubungan seksual.

Dapat disimpulkan dari hasil survei tersebut, baik pria maupun wanita mengaku lebih menikmati aktivitas seksual setelah mengerjakan pekerjaan rumah yang berat secara bersama-sama. Partisipan juga mengalami peningkatan frekuensi hubungan seks setelah mengerjakan rutinitas tersebut.

Seperti dikutip dari Dailytelegraph, Kamis (14/1/2010), rata-rata pasangan melakukan seks 82,7 kali dalam setahun atau sekitar 1,6 kali dalam seminggu. Namun saat usai bekerja bersama, para pasangan mengaku frekuensi seks yang mereka lakukan jauh lebih tinggi dari itu.

Rata-rata wanita menghabiskan waktu 41,8 jam dalam seminggu untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga sedangkan laki-laki hanya 23,4 jam. Hasil survei juga menunjukkan semakin sedikit seorang pria terlibat dalam pekerjaan rumah tangga, semakin sedikit pula frekueensi hubungan seksualnya.

Hal itu diakui seorang partisipan wanita yang terlibat dalam studi tersebut. Sang wanita mengaku melakukan aktivitas dan tugas-tugas rumah tangga selama 68 jam dalam seminggu sedangkan pasangan prianya hanya sekitar 15 jam dalam seminggu.

"Frekuensi hubungan seks kami bisa dihitung. Mungkin hanya sekitar 15 kali dalam setahun," tutur si wanita.

Studi ini dimuat dalam Journal of Family Issues. Peneliti menduga adanya keterikatan emosional yang kuat saat pasangan melakukan sebuah tugas secara bersama-sama. Faktor stres istri juga mempengaruhi karena dengan mengerjakan pekerjaan rumah bersama-sama, wanita merasa bebannya berkurang dan hal itu akan membuatnya lebih menikmati hubungan intimnya dengan suami.

Hipotesis lainnya adalah, pasangan yang selalu mengerjakan tugas rumah bersama-sama menganggap urusan seks sebagai prioritas dalam rumah tangganya sehingga mereka memilih menyelesaikan urusan lain terlebih dahulu baru melakukan seks.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar